Konten [Tampil]
Beberapa kali,
saya menemui kawan yang mengeluh, “Biaya administrasi menabung di bank Syariah
mahal, ya?” Teman lain ada yang menimpali, “Iya, mana kualitas sistemnya nggak
stabil kaya *CA. Batin saya merasa tidak heran, salah satu bank konvensional
dengan asset tertinggi di Asia ini berhasil memperoleh pendapatan tertinggi
bukan dari usaha pinjam-meminjam seperti layaknya bank lain, namun berasal dari
fee atau pendapatan selain kredit. Sistem yang stabil, kompensasinya adalah fee
yang tinggi, wajar. Orang sekarang mengutamakan kualitas, bukan hanya
kuantitas.
Saat ini, ada
banyak pilihan bank Syariah. Di Indonesia, ada Bank Syariah Mandiri, BNI
Syariah, BRI Syariah, BTN Syariah, Bank Panin Syariah, bahkan ada beberapa bank
konvensioal yang masih mengelola unit usahanya dengan sistem Syariah, meski
belum spin off menjadi bank umum
Syariah, salah satunya adalah BCA Syariah. Semakin banyak pilihan, biasanya
membuat nasabah semakin bingung. Maka disinilah kita perlu berhati-hati
menentukan pilihan.
Setiap bank
memiliki produk beragam, baik dari sisi pendanaan maupun pembiayaan (istilah
pembiayaan digunakan pada lembaga keuangan Syariah, sebagai pembeda dari
Lembaga keuangan konvensional yang biasa menggunakan istilah kredit). Pada sisi
pendanaan, ada produk tabungan, giro dan deposito. Produk tabungan di bank
Syariah pun bermacam-macam.
Dari satu bank
saja, ada tabungan untuk pelajar, tabungan haji, tabungan dana pensiun,
tabungan pendidikan, dan sebagainya. Mengapa? Karena Rasulullah mengajarkan
kita untuk tidak menumpuk-numpuk harta. Akan lebih baik harta itu diputar untuk
kegiatan ekonomi atau membantu kesulitan orang lain. Maka, jika ingin menabung,
pastikan memiliki tujuan dengan tabungan tersebut.
Begitu juga
produk giro dan deposito, memiliki banyak pilihan. Setiap produk tersebut
didasarkan pada akad tertentu. Bisa jadi dari beberapa produk tabungan (saja),
berbeda akad antara satu dengan produk tabungan yang lain. Kita akan membaca
berbagai akad pilihan di Lembaga keuangan Syariah dalam pembahasan lain, insya
Allah. Nah, setiap akad, tentu memiliki konsekuensi masing-masing.
Dari sekian akad
yang digunakan oleh Bank Syariah, masing-masing memiliki dampak pada nasabah.
Kita ambil satu contoh saja: tabungan. Salah satu produk tabungan menggunakan
akad mudharabah. Akad ini memiliki konsekuensi: nasabah menginvestasikan dana
dalam bentuk tabungan dengan jangka yang tidak ditentukan, bank wajib membagi
keuntungan investasi dana tersebut setelah jangka waktu tertentu, ketika bank
mendapat keuntungan dari penyaluran pembiayaan. Nah, pengelolaan uang ini tentu
membuat bank memerlukan dana operasional. Oleh karena itu, wajar ketika bank
“meminta” biaya administrasi kepada nasabah penabung. Biasanya, biaya administrasi
dibebankan setiap bulan dengan cara
pemotongan saldo.
Dengan akad dan
konsekuensi seperti ini, nasabah bisa jadi untung karena mendapat pembagian
keuntungan dari bank berdasarkan keuntungan yang diperoleh bank melalui
pembiayaan. Semakin tinggi nilai investasi nasabah kepada bank, semakin besar
pula peluang mendapat pembagian keuntungan. Namun, akad ini bisa jadi juga
merugikan nasabah, ketika jumlah pembagian keuntungan yang diberikan bank tidak
sepadan atau lebih kecil dari biaya administrasi yang harus dibayar setiap
bulan.
Berbeda jika
produk tabungan bank menggunakan akad wadi’ah (titipan), dimana bank hanya
berhak menerima dan menyimpan dana nasabah dan memberikannya sewaktu-waktu
dibutuhkan/nasabah melakukan penarikan. Beberapa bank tidak mengenakan biaya
administrasi bulanan untuk produk tabungan jenis ini. Namun, bank juga tidak
memiliki kewajiban untuk membagi keuntungan dari pembiayaannya kepada nasabah.
Oleh karena itu,
kita perlu teliti dan hati-hati memilih produk tabungan di bank Syariah.
Pastikan ketika memilih, paham konsekuensi, keuntungan, atau bahkan kerugian
yang mungkin dialami setelahnya. Memilih sistem yang baik dan stabil untuk
transaksi juga penting, agar keberadaan rekening di bank memudahkan kita
melakukan transaksi keuangan. Namun yang jauh lebih penting, adalah memastikan
setiap transaksi tersebut halal agar membawa berkah.
Adakah bank
Syariah yang memiliki sistem stabil? Ada. Silakan survey pengguna. Sementara
ini saya pakai BNI Syariah dengan fasilitas mobile banking, belum pernah
bermasalah. Teman saya pakai BSM, selama ini belum pernah ada complain, hanya kadang trouble uang tidak keluar ketika menarik
di ATM Mandiri, sedangkan saldo tetap aman.
Adakah bank yang
menerapkan akad wadiah dalam produk tabungan? Ada, saya pakai. Beberapa teman
saya dengan rekening di bank Syariah berbeda juga menggunakan produk tabungan tanpa
biaya administrasi. So, jangan ragu
menghubungi customer service bank Syariah jika ingin membuka rekening
tabungan. Pastikan paham detail akad dari produk yang diambil, termasuk
konsekuensinya.
Semoga banyak yang berhijrah ke bank syariah.
ReplyDelete