Siap Finansial Menyambut Ramadhan 1443 H

Post a Comment
Konten [Tampil]


menyambut ramadhan 1443 H


Menurut hasil perhitungan astronomi, para ahli menyatakan perkiraan awal Ramadhan tahun ini jatuh pada tanggal 2 April 2022. Saat tulisan ini diketik, kalender menunjukkan 76 hari lagi menuju Ramadhan 1443 H. Dua bulan setengah lagi, apa kita sudah siap?

Kehadiran bulan paling mulia diantara semua bulan ini selalu istimewa. Bahkan Rasulullah saw banyak berdoa sejak bulan Rajab: “Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan sampaikanlah kami pada bulan Ramadhan”. Selalu ada rindu yang menderu akan suasana, nikmat puasa, dan bahagia yang sulit diungkap dengan kata-kata.

Ramadhan Adalah Bulan Ujian

Ramadhan adalah bulan yang penuh dengan ujian. Puasa sejak fajar menyirat angkasa hingga sang kala terbenam bukanlah hal yang mudah bagi orang yang belum terbiasa. Belum lagi beban pekerjaan yang tidak berkurang, malah bertambah di beberapa sektor vital. Karena Ramadhan di Indonesia identik dengan meningkatnya volume penjualan pakaian dan makanan.

Ujian umat Islam tidak berhenti di situ saat Ramadhan. Kita diingatkan bahwa di antara malam-malam itu ada salah satu yang lebih baik dari seribu bulan itu adalah samudera pahala yang tak bertepi. Siapa yang tidak tergiur untuk berburu lailatul qodar?

Siang puasa, malam hidangan banyak disajikan. Tanpa sadar anggaran belanja meningkat. Apalagi menjelang lebaran, seolah tradisi belanja baju baru, sajadah baru, kue-kue, saling berkirim bingkisan hari raya, tak akan pernah hilang dari bumi Indonesia.

Pada bulan mulia ini pula diperingati turunnya Al Qur’an, sehingga mengulang bacaan dan hafalan terasa selalu menyenangkan. Kemudian umat Islam secara sukarela berusaha membagi waktu seefektif mungkin. Antara kewajiban sesuai profesi, keinginan meningkatkan ibadah, kebutuhan finansial, dan waktu istirahat.

Jangan heran jika seorang muslim berpuasa sepanjang siang, malamnya seperti tidak kehabisan energi untuk tetap meraup pahala sebanyak-banyaknya. Ujian bagi seorang muslim dalam menjalani puasa sebulan penuh seringkali tidak hanya berupa lapar dan dahaga karena tidak makan seharian. Lebih dari itu, setiap muslim harus menyelesaikan ujiannya masing-masing yang seolah dibuat khusus untuknya, terutama masalah keyakinan dan konsistensi menjalankan ibadah.

Sebagian besar dihadapkan pada keinginan memenuhi kebutuhan selama puasa dan hari raya, sehingga tabungan jadi korban. Nah, untuk Ramadhan 1443 H nanti, bagaimana menyiapkannya agar tidak keteteran? Terutama di bagian finansial. Jangan sampai hari raya yang harusnya berbahagia malah meringis melihat dompet yang terlampau tipis.

Persiapan Menyambut Ramadhan 1443 H

Ada beberapa persiapan yang harus diprioritaskan dalam menyambut Ramadhan 1443 H nanti. Mulai dari persiapan kondisi jiwa atau hati, raga atau jasmani, dan juga finansial. Karena puasa setiap hari selama satu bulan penuh bukanlah perkara sederhana, alangkah baiknya jika dipersiapkan jauh hari, kan?

1.  Persiapan Jiwa

Satu unsur dalam tubuh manusia yang bisa mempengaruhi hampir semua sektor dalam kehidupan adalah jiwa. Sebagian umat Islam yang sudah terbiasa berpuasa mungkin merasa biasa saja dalam menghadapi Ramadhan. Berbeda dengan mereka yang jangankan puasa, menahan lapar atau melewatkan satu kali makan siang saja sudah tersiksa.

Di sinilah persiapan jiwa menghadapi Ramadhan dibutuhkan. Kita perlu “mendidik” hati untuk tunduk pada perintahNya, meyakini bahwa ada banyak kebaikan yang Allah ingin sampaikan melalui syariat bernama puasa.

Persiapan ini bisa dimulai dengan lebih rajin shalat jamaah di masjid, lebih sering mendengarkan tausiyah, minimal seminggu sekali. Dengan begitu semoga hati lebih siap menghadapi ujian lapar, haus, dan iman selama sebulan penuh.

2. Persiapan Raga

Selama Ramadhan nanti, tubuh kita harus terbiasa bangun untuk makan sahur sebelum shubuh, menjaga sholat 5 waktu, menahan lapar dan haus seharian, dan malamnya masih dianjurkan mengikuti tarawih. Tentu butuh persiapan fisik yang kuat agar mampu bertahan hingga malam lebaran.

Tanpa persiapan fisik, bisa jadi setelah hari ke-10 Ramadhan tubuh mulai lelah, malas ke masjid, bahkan ada yang melewatkan puasa karena tidak kuat bangun sahur. Tentu kita tidak ingin seperti ini, kan? Agar selalu sehat kita bisa membiasakan diri olahraga seminggu 2-3 kali, makan makanan yang baik dan menyehatkan, dan kurangi begadang.

3. Persiapan Finansial

Inilah masalah yang kerap menjadi momok terutama para tulang punggung keluarga. Untunglah ada peraturan kewajiban (atau anjuran) pemberi kerja untuk membagikan tunjangan hari raya saat Ramadhan tiba. Anggaplah ini sebagai angin segar dalam rangka menyambut Ramadhan 1443 H nanti. Bagi sebagian yang sedang joblessI atau belum berhak atas THR, mungkin bisa bersabar dan meneliti kembali rekayasa keuangan yang bisa dilakukan.

Untuk mempersiapkan finansial selama Ramadhan, para pengatur keuangan selayaknya mempertimbangkan beberapa hal:

- Prioritas kebutuhan

Suasana puasa cenderung menguji emosi untuk belanja makanan lebih banyak, pakaian baru lebih sering, dan keinginan berbagi lebh besar dari biasanya. Apalagi ada agenda reuni, buka bersama, dan sejenisnya. Pastikan keuangan Anda jangan jadi korban hingga harus mencari utangan.

Sebelum Ramadhan tiba, buatlah daftar menu, belanja sesuai kebutuhan, dan sediakan dana sesuai dengan perkiraan harga saat itu. Jangan memberi lebihan terlalu banyak atau memasang anggaran terlalu kecil dari kebutuhan. Ini akan membantu pembagian anggaran untuk berbagi rezeki dengan orang tua, keluarga, dan anak-anak lebih banyak dari sebelumnya.

- Sumber dan besar penghasilan

Biasanya, volume perputaran uang di sektor perdagangan menjelang Ramadhan lebih besar dibandingkan dengan hari biasa. Hal ini menunjukkan bahwa ada peningkatan minat konsumsi masyarakat yang cukup signifikan pada setiap bulan Ramadhan.

Sekali lagi, agar pengeluaran terkendali dan dompet tidak meringis setelah lebaran usai, sebaiknya sumber dan besar penghasilan dicatat. Bagi sebagian untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, dan sebagian dana untuk mengikuti tradisi. Jangan biarkan diri terlena untuk belanja barang-barang yang tidak dibutuhkan, demi keselamatan kondisi keuangan di masa mendatang.

- Dana cadangan/darurat

Dana cadangan/darurat dibutuhkan untuk menyambut Ramadhan 1443 H karena berdasarkan pengalaman sebelumnya, sering terjadi hal-hal di luar kendali yang membutuhkan dana berlebih. Baik untuk kegiatan sosial, kesehatan, atau kondisi lain yang mendesak.

Pada prinsipnya, menyambut Ramadhan 1443 H tidak perlu serba wah, tapi harus terkontrol sesuai porsi. Jika kondisi keuangan cukup untuk hidup sederhana, tidak perlu mengikuti gaya hidup orang kaya. Bagi mahasiswa atau perantau yang masih lajang, biaya konsumsi malah bisa ditekan jika mau bersafari dari masjid ke masjid, karena di sana banyak takjil gratis yang sehat dan mengenyangkan.

Related Posts

Post a Comment