Ini Pentingnya Mengatur Uang Bagi Anak Muda

Post a Comment
Konten [Tampil]
mengatur-uang

Beberapa hari lalu, seorang ayah bercerita, “Adekmu sekitar seminggu yang lalu sudah tak kirim uang 5 juta buat pindah kos, sisanya buat biaya hidup. Terus beberapa hari kemudian bilang kosnya nggak jadi pindah. Sampai hari berikutnya bilang mau ke Bandung. Tak kirim lagi 2 juta. Eh kemarin cerita uangnya tinggal 200 ribu.” Sungguh, cerita spontan itu merupakan petunjuk kecil bagaimana anak muda sekarang mengatur uang.
Sebentar, definisi anak muda di sini adalah kisaran 20-an tahun. Kurang atau lebih sedikit, boleh lah ya. Kalau terlalu jauh kurangnya, masuk kategori remaja. Lebih banyak jauh, masuknya dewasa. Usia 20-an tahun secara pandangan sosial mulai siap menuju dewasa. Kenal diri sendiri, tahu masa depan harus ditata seperti apa dan apa yang ingin diraih.

Benar, fenomena di atas tentu tidak terjadi pada semua anak muda. Masih banyak dari mereka yang mau mencari uang sendiri, mengatur dan mengalokasikan pada hal penting. Belajar hemat, dan akhirnya bisa mengembangkan kekayaan secara mandiri. Pada banyak kesempatan kita tidak bisa memungkiri fakta bahwa banyak mahasiswa (yang tentu usianya masuk kategori “anak muda”) pergi kuliah menggunakan mobil. Terbayang berapa biaya operasionalnya sehari-hari?

Masalah Umum Anak Muda

Anak muda sekarang, maunya hidup enak, bisa foya-foya, matinya masuk surga. Seperti kehidupan setelah mati itu tidak jauh berbeda dengan dunia. Sayangnya sedikit yang sadar tiket surga tidak diobral gratis. Mungkin sebagian mereka masih beranggapan bahwa selama ini kehidupan orang tuanya sudah nyaman, ekonomi stabil, kebutuhan terpenuhi, dan apa lagi yang harus diperjuangkan?

Secara pribadi kadang saya khawatir, akan jadi apa anak-anak muda ini yang tidak kenal cara mengatur uang jika kelak harus hidup sendiri? Jauh dari orang tua misalnya, atau tidak punya siapa-siapa yang menanggung hidupnya. Akankah mereka siap secara otomatis?

Kemudahan dalam menjalani hidup selama ini ternyata telah mengakibatkan ancaman besar bagi kehidupan masa depan anak muda. Sedikit saja depresi, mudah memutuskan untuk bunuh diri. Terbukti dengan meningkatnya angka bunuh diri di kalangan muda selama beberapa tahun terakhir.

Anak Muda Harus Paham Prioritas Kebutuhan

Idealnya, anak muda tidak hanya harus pandai mengatur uang. Lebih dari itu, mereka harus mulai bisa mengatur mana kebutuhan yang penting dan mana yang harus ditunda. Dari sekian banyak daftar kebutuhan yang harus dipenuhi, pasti ada hal-hal yang memang mendesak dan harus disegerakan, dan ada juga hal-hal yang bisa ditunda.

Sebenarnya, jauh sebelum kehidupan semakin terasa kompleks dengan hadirnya teknologi, umat Islam sudah diajari bagaimana harusnya mengatur prioritas dalam hidup. Sayang setelah ribuan tahun ajaran itu turun temurun disebarluaskan, tidak banyak juga yang benar-benar memahaminya. Ilmu ini disebut sebagai kemampuan menentukan prioritas.

Dalam Islam dikenal istilah dharuriyat, hajiyat, dan tahsiniyat. Istilah pertama merujuk pada kebutuhan yang bersifat darurat. Islam mengajarkan bahwa yang disebut dengan kebutuhan darurat adalah jika tidak dipenuhi maka bisa menyebabkan kematian. Baik kematian fisik, naluri, maupun hati. Membeli buku misalnya, bisa masuk kategori ini jika buku tersebut berisi ilmu penting yang harus dipelajari saat itu agar seseorang selamat dari kematian naluri dan hati.

Kedua, kebutuhan yang bersifat hajiyat, sebagai pendukung hal-hal utama atau darurat. Misal kebutuhan membeli baju baru setelah memiliki baju. Memang baju sebelumnya masih bisa dipakai, tapi perlu ganti agar baju sebelumnya bisa dicuci atau perlu seragam untuk sekolah. Maka kebutuhan hajiyat harus dipenuhi, meskipun tidak sangat mendesak harus dipenuhi saat itu juga.

Ketiga adalah kebutuhan tahsiniyat, yang menjadi pendukung terpenuhinya dua jenis kebutuhan sebelumnya. Misal kebutuhan membeli mobil keluarga. Kebutuhan semacam ini bisa dipenuhi jika dua jenis kebutuhan lain yang lebih mendesak sudah selesai dipenuhi. Jika belum, tidak terlalu mengganggu aktivitas sehari-hari misalnya karena masih ada ojek online atau angkot.

Bagaimana Harusnya Anak Muda Menyiapkan Masa Depan?

Setelah memahami apa saja hal-hal yang perlu menjadi prioritas diri, sebaginya kaum muda bisa berhati-hati mengatur uang. Ini bukan hanya perkara berhemat demi kepentingan yang memang harus diutamakan. Lebih dari itu, masa depan anak muda kan masih panjang, harus disiapkan sedini mungkin. Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan:

1. Sadar Diri

Wahai anak muda, sadarlah bahwa uang yang kalian terima dari orang tua itu mereka kumpulkan dengan kerja keras, bukan dengan bersiul saja. Mereka tak akan selamanya mampu memenuhi semua yang kalian inginkan, jika kalian tak pandai mengatur pemberian mereka itu.

Cobalah sedikit saja menahan diri dari keinginan yang tidak penting. Sisihkan sebagian dari pemberian mereka sebagai modal mengembangkan usaha dan keterampilan demi kesiapan hidup di masa depan tanpa mereka. Rasanya ini akan lebih bermanfaat, bukan? Daripada kalian habiskan untuk nongkrong, jajan makanan kekinian, bercengkerama tanpa tujuan, menikmati suara para idola di akhir pekan.

2. Semua Kondisi Saat Ini Sementara

Mungkin sekarang kalian bisa dengan mudah menyebutkan angka saat meminta. “Satu juta, Pak, Bu.” Atau, “Lima ratus ribu saja, untuk beli skincare.” Lalu mereka berusaha memenuhi kebutuhan putra putrinya tanpa mengeluh langsung, karena sayang dan takut. Ya, mereka khawatir jika tidak dipenuhi, anaknya melakukan sesuatu yang berbahaya atau bahkan menjauh dari mereka. Bukankah kenyataan ini menyedihkan?

3. Perlu Rencana Untuk Masa Depan

Jika kalian menginginkan masa depan yang baik, menyenangkan, sukses, dan penuh keberuntungan, maka perjuangan untuk meraih itu semua harus dimulai dari sekarang. Kalian butuh rencana, bukan hanya haha-hihi tak berkesudahan. Kalian butuh modal, keterampilan, dan keberanian untuk mulai merealisasikan masa depan yang kalian impikan.

Ayolah, bersikaplah dewasa. Sudah waktunya kalian berhenti mengkhawatirkan calon pasangan yang belum tentu setia saat kalian tak punya apa-apa. Tidak ada istilah “nanti” untuk menunda memulai memperbaiki diri dalam mengatur uang dan masa depan. Wahai anak muda, karena masa depan adalah milik kalian, maka persiapkan sejak sekarang.




Related Posts

Post a Comment