Pilihan Instrumen Investasi Sektor Riil Paling Menguntungkan

Post a Comment
Konten [Tampil]

 

investasi-sektr-riil

Selain investasi di sektor keuangan, investasi di sektor riil juga cukup menjanjikan. Bagaimanapun, bisnis keuangan tidak akan bisa berjalan lancar tanpa adanya usaha yang bergerak di sektor riil. Jauh sebelum bisnis keuangan marak, sektor riil memegang kendali penuh atas pergerakan ekonomi dunia.

Sampai saat ini, yang paling minimal ada tiga bidang utama dalam bisnis sektor riil yang bisa dijadikan sebagai instrument investasi, baik jangka panjang maupun pendek. Yaitu perdagangan komoditas baik barang maupun jasa, emas dan property. Berikut ulasan singkat kelebihan dan kekurangan masing-masing sebagai instrument investasi.

Investasi Sektor Riil

Investasi di sektor riil merupakan salah satu jalan mendapat rezeki yang ditempuh oleh Rasulullah saw dan para sahabat serta salafus shalih. Karena pada zaman itu belum ada lembaga keuangan digital seperti saat ini. 

Inti dari usaha di sektor riil adalah perdagangan. Akan tetapi perkembangan zaman membuat dunia dagang semakin modern. Gaya hidup manusia modern tidak bisa diarahkan dengan mudah. Berikut beberapa bentuk potensi investasi di sektor riil saat ini:

·         Perdagangan Barang dan Jasa

 Ada banyak sekali jenis komoditas yang bisa diperdagangkan secara legal dan bebas. Baik berupa barang maupun jasa. Baik barang itu tampak atau berwujud, maupun tidak berwujud. Pulsa misalnya, atau e-money, yang kini marak dijadikan sebagai saldo transaksi namun hanya bisa dilihat bentuknya berupa angka tanpa bisa dipegang.

Untuk menanamkan modal atau investasi melalui jalur perdagangan, kita bisa menempuh minimal dua jalur umum. Pertama sebagai pedagang tradisional, atau sebaagai pedagang modern yang dikenal dengan sebutan dropshipper atau reseller. Kedua jalur perdagangan ini tentu memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing:

-          Menjadi Pengusaha

Menjadi pengusaha merupakan bentuk investasi sektor riil yang paling nyata kerja dan hasilnya. Untuk menjadi seorang pengusaha, bisa berperan di bidang produksi, distribusi, atau keduanya sekaligus. Tergantung pada usaha macam apa yang ingin dijalankan. Usaha ini selain berpotensi mendapat keuntungan juga memiliki peluang sedekah lebih banyak.

Tentu tidak mudah untuk sampai di titik sebagai pengusaha sukses. Investasi usaha pun bisa jadi mengalami kerugian di fase awal. Tidak semua usaha otomatis menghadirkan keuntungan sesuai target, apalagi jika tidak mampu mengatasi malas. Akan tetapi melalui proses belajar dan keinginan yang kuat, jatuh bangun yang dialami selama belajar menjadi pengusaha sampai sukses bisa jadi “harga” yang harus dibayar untuk belajar.

Setelah berhasil dan bisa menjalankan usaha dengan stabil, maka keuntungan yang diperoleh bisa berlipat dari investasi yang ditanam di awal. Seringkali, tidak hanya keuntungan materi yang diperoleh, tetapi juga keuntungan dalam bentuk manfaat dan berkah untuk taraf hidup yang lebih baik ketika usaha dijalankan dengan benar sesuai syariat.

-          Menjadi Pedagang Tradisional

Menjadi pedagang tradisional berarti membeli barang atau jasa kemudian menjualnya kembali dengan selisih keuntungan. Investasi harus dilakukan dengan menyiapkan sejumlah modal, kemudian menjalankan usaha sebagai pedagang secara mandiri, atau mewakilkannya kepada orang lain. Setelah jangka waktu tertentu, selisih antara modal dengan keuntungan yang diperoleh harus dihitung dengan benar.

Selisih lebih antara modal (termasuk biaya operasional) dengan hasil penjualan itulah yang disebut sebagai keuntungan investasi. Perputaran barang atau jasa yang diperdagangkan harus dijaga sedemikian rupa sehingga pembeli tidak kecewa dan menjadi pelanggan. Dengan demikian usaha bsia terus berlanjut dan keuntungan bisa terus diperoleh.

-          Menjadi Reseller/Dropshipper

Investor yang tidak memiliki banyak modal namun ingin melakukan investasi di sektor riil dapat memilih jalur perdagangan ini. Menjadi reseller berarti menjual barang milik orang lain dengan memiliki sejumlah stok. Pemasaran bisa dilakukan secara langsung atau bisa juga secara online. Investasi di sektor riil dengan model ini tidak terlalu membutuhkan modal.

Sementara untuk menjadi dropshipper, investor hanya perlu memasarkan barang milik supplier. Keuntungan yang diperoleh tentu tergantung pada sejumlah barang yang berhasil terjual. Semakin banyak barang terjual, semakin banyak pula keuntungan yang diperoleh. Cara investasi ini tidak membutuhkan banyak modal selain ilmu pemasaran dan pengetahuan sesuai barang yang dijual.

Menjalankan perdagangan di sektor riil tampaknya tidak terlalu sulit, namun ketika dipraktikkan tentu tidak semudah kelihatannya. Dibutuhkan keuletan, kesungguhan, ilmu perdagangan, dan tenaga yang tidak sedikit untuk mendapat keuntungan. Kabar baiknya, tingkat keuntungan melalui perdagangan tidak  memiliki batas minimal atau maksimal, sehingga bisa terus ditingkatkan sesuai kondisi pasar.

·         Emas

Salah satu instrument investasi di sektor riil yang paling diminati adalah emas. Sederhananya, orang hanya perlu membeli emas sesuai kemampuan kemudian menyimpannya. Suatu hari ketika membutuhkan cash, emas tersebut bisa dijual kembali. Sayangnya, tidak banyak orang menyadari bahwa harga emas sering mengalami fluktuasi.

Jika investasi emas dilakukan dalam jangka pendek, maka rencana investasi cenderung buntung, bukan untung. Karena dalam jangka pendek, pergerakan harga emas belum cukup signifikan, kecuali ada kejadian luar biasa. Sementara harga jual dan harga beli biasanya memiliki selisih.

Investasi dalam bentuk emas cukup bisa menjanjikan keuntungan jika disimpan dalam waktu yang lama. Karena dalam rentang waktu di atas 5 tahun umumnya tren harga emas terus mengalami kenaikan. Sementara jika waktu investasi kurang dari satu tahun, sebaiknya alokasikan ke instrument investasi selain emas untuk menghindari kerugian.

·         Property

Investasi sektor riil di bidang property membuka peluang untuk dua peran sekaligus. Pertama sebagai developer dan kedua sebagai pemilik property. Masing-masing tentu memiliki konsekuensi yang berbeda.

-          Menjadi Developer

Untuk menjadi developer, umumnya investor tidak bisa sendirian. Perlu tim yang solid dalam rangka merealisasikan setiap proyek. Modal yang dibutuhkan untuk menjadi developer tentu tidak sedikit. Hal ini wajar karena potensi keuntungannya pun cukup besar, apalagi setelah menangani banyak proyek. Developer dapat bergerak di bidang property sesuai minat dan kapasitas. Missal developer untuk gedung, perumahan, atau bentuk property lain.

-          Menjadi Pemilik Properti

Cara sederhana ivestasi sektor riil di bidang property adalah dengan menjadi pemiliknya. Ini sangat bergantung pada modal yang dimiliki. Untuk investor pemula bisa dimulai dengan membeli rumah atau toko tempat usaha, kemudian menyewakannya. Investor mendapat keuntungan dari bea sewa.

Modal yang lebih besar memungkinkan investor untuk membeli atau membangun kos-kosan di dekat kampus atau pusat industri. Para pelajar dan karyawan tentu bisa menjadikannya sebagai rumah tinggal sementara, investor atau pemilik otomatis mendapat keuntungan dari bea sewa sesuai kesepakatan.

Banyaknya instrumen investasi di sektor riil ini menawarkan potensi keuntungan yang jauh lebih tinggi dari investasi sektor keuangan. Keuntungan tersebut bisa digunakan untuk mengatasi berbagai masalah keuangan. Akan tetapi, selain berpotensi memberi keuntungan, investasi sektor riil juga berpotensi memberi kerugian kepada investor. Untuk itu setiap investor perlu jeli dan memperhitungkan modal yang dimiliki melalui sejumlah analisa, sehingga dapat terhndar dari kerugian.

Related Posts

Post a Comment